Pada tanggal 3 Agustus 2023, sebuah delegasi yang terdiri dari enam anggota dari Universitas Teknologi dan Sains Kamboja (CamTech), yang dipimpin oleh Presiden, Dr. Sothy Khieng, berpartisipasi dalam Simposium Pendidikan Tinggi Inovasi Indonesia-Kamboja di kota Malang. Simposium penting ini diselenggarakan bersama oleh Universitas Merdeka Malang (UNMER) dan Universitas CamTech, dan mengumpulkan perwakilan dari 12 lembaga pendidikan tinggi terkemuka di Indonesia, termasuk kota-kota seperti Surabaya, Bandung, Yogyakarta, dan Nusa Tenggara Barat. Tujuan utamanya adalah untuk mendiskusikan strategi kolaboratif baru yang mempromosikan pengembangan berkelanjutan dan inovatif dalam ranah pendidikan tinggi.
Acara ini dihadiri oleh H.E. Prof. Dr. Chhem Kieth Rethy, Menteri yang di bawahi oleh Perdana Menteri Kamboja dan Sekretaris Negara Kementerian Perindustrian, Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Inovasi. Prof. Chhem memberikan penjelasan mengenai evolusi historis sistem pendidikan tinggi ASEAN dan menekankan pentingnya kerja sama antara lembaga pendidikan tinggi di seluruh wilayah tersebut. Kerja sama ini mencakup pertukaran akademis, pertukaran mahasiswa dan anggota fakultas, upaya penelitian dan publikasi bersama, serta penerapan teknologi canggih untuk mendorong pengembangan berkelanjutan dan inovatif.
Simposium dilanjutkan dengan diskusi panel interaktif yang menampilkan rektor dari universitas-universitas yang berpartisipasi, termasuk Universitas CamTech, Universitas Merdeka Malang, Universitas Hang Tuah, Universitas PGRI Kanjuruhan Malang, Universitas Ma Chung, Universitas Mercu Buana Yogyakarta, Universitas Wisnuwardhana Malang, Politeknik STIA LAN Bandung, Universitas Teknologi Sumbawa, Sekolah Tinggi Informatika dan Komputer Indonesia, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Malangkucecwara Malang, dan Institut Teknologi dan Bisnis Asia Malang. Diskusi-diskusi ini berfokus pada tantangan, peluang, dan praktik terbaik yang terkait dengan mempromosikan ekosistem penelitian dan kolaboratif yang berkontribusi pada pengembangan berkelanjutan dan inovatif di pendidikan tinggi.
Simposium mencapai puncaknya dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MOU) di antara 12 universitas yang berpartisipasi. MOU ini menandakan komitmen kuat mereka untuk berkolaborasi dan bermitra dalam berbagai domain, termasuk program pertukaran mahasiswa dan anggota fakultas, pengembangan bersama dan promosi penelitian akademis dan publikasi, pendirian proyek penelitian bersama, penyelenggaraan konferensi, lokakarya, dan seminar bersama, serta inisiatif pengajaran kolaboratif.