Pada tanggal 8-9 Agustus, UCSI University Kuala Lumpur dan Universitas Merdeka Malang (UNMER) menggelar UCSI-UNMER Joint Symposium, sebuah acara akademis yang mempertemukan pembuat kebijakan, akademisi, profesional, dan mahasiswa dari Indonesia dan Malaysia. Simposium ini bertujuan untuk mendiskusikan isu-isu kunci yang menyangkut politik, Islam, sosial budaya, teknologi, dan ekonomi yang memengaruhi kedua negara.
Acara ini diadakan secara hybrid, memungkinkan partisipasi yang lebih luas dari berbagai kalangan. Simposium dua hari ini bukan hanya menjadi ajang diskusi intelektual, tetapi juga menjadi wadah bagi kedua negara untuk mengeksplorasi peluang kolaborasi di masa depan. Dengan fokus pada Indonesia, Asia, Asia Tenggara, dan dunia, acara ini mencerminkan aspirasi bersama untuk menciptakan masa depan yang lebih baik.
Pada hari pertama, 8 Agustus, simposium menghadirkan tiga pembicara dengan Professor Dr Zahari Bin Ishak sebagai moderator, di antaranya:
- Professor Ts Dr Nangkula Utaberta yang membawakan topik terkait “Islaic Architecture in Nusantara: Thought philosophical Construct”
- Assistant Professor Ts Sr Dr Nadzirah Binti Zainordin dengan topik “smart city: between techonlogy, sociology and philosophy”
- Dr. Drs Bambang Supriadi, SE., MM, yang membawakan topik terkait “The Development of Topics and Research Design Based on VOS Viewer”
Diskusi pada hari pertama berfokus pada berbagai perspektif yang mencakup aspek teknologi dan penelitian terkini.
Pada hari kedua, 9 Agustus, simposium kembali menghadirkan tiga pembicara berpengaruh lainnya, diantaranya:
- Prof. Dr. Bonaventura Ngarawula., MS, dengan topik “Social and Political Issue: Indonesian Insight”
- Professor Dr Mohd. Tajuddin Bin Mohd. Rasdi dengan topik ” Islam and Nation Building in Malaysia”
- Prof. Dr. H. Agus Sholahudin, MS, yang menyampaikan topik “Philosophy of Science: Western, Eastern, and Islamic Perspective”
Melalui simposium ini, UCSI dan UNMER berharap dapat terus mempererat hubungan akademis dan kolaborasi lintas negara, serta memberikan kontribusi nyata bagi perkembangan ilmu pengetahuan, budaya, dan kebijakan yang relevan bagi masa depan kedua negara dan kawasan Asia.